Download SILABUS-PRAMUKA-PENGGALANG.docx in Ziddu: Download SILABUS-PRAMUKA-PENGGALANG.docx in Ziddu
Download KAK-YUS-RPP-PRAMUKA-PENGGALANG.docx in Ziddu
Download RPP-PRAMUKA-PENGGALANG.docx in Ziddu: Download RPP-PRAMUKA-PENGGALANG.docx in Ziddu
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
- Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
- Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses
pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
- Prinsip
Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan
kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat.
Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:
Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
Peduli terhadap diri pribadinya;
Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembinanya, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
Menerima secara sukarela Prinsip Dasar Kepramukaan adalah hakekat pramuka, baik
sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya:
Mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata-cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan makhluk lain yang juga diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah diberi derajat yang lebih mulia dari makhluk lainnya. Dalam kehidupan bersama didasai oleh prinsip peri kemanusiaan yang adil dan beradab.
Diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan tempat bagi manusia untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun dan damai.
Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan, menerima kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang/memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidupnya. Karena itu manusia wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.
Materi Kepemimpinanan (Leadership)
Materi Kepemimpinanan (Leadership)
A. PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPIANAN
Pemimpin adalah orang yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi
penting sebab bagaimanapun juga baiknya perencanaan, tertibnya
organisasi dan tepetnya penempatan orang dalam organisasi, belum bearti
menjamin geraknya organisasi menuju sasaran dan tujuannya. Untuk itu
diperlukan kecakapan, keuletan, pengalaman dan kesabaran.
Kemampuan untuk mempengaruhi dan mengerakkan orang lain guna mencapai tujuan tertentu disebut kepemimpinan atau sering disebut juga leadership. Kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan atas manajemen dan lebih dari itu adalah menentukan keberhasilan administrasi.
Ini berarti bahwa kepemimpinan akan menentukan tercapainya tujuan atau tidaknya suatu tujuan organisasi.
Dalam menggerakan orang lain kita perlu dan harus ingat pada empat faktor berikut :
1. Kepemimpinan,
yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi serta menggiatkan orang
lain bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan.
2. Komunikasi, yaitu cara dan media menyampaikan pesan.
3. Instruksi, yaitu perintah atau petunjuk kerja yang jelas, tegas, terarah, jelas bagaimana jalan peleksanaanya dll.
4. Fasilitas, yaitu kemudahan yang menyebabkan pekerjaan menjadi mudah di laksanakan.
B. TIPE KEPEMIMPINAN
- Secara ilmiah orang membedakan tipe kepemipinan sebagai berikut :
a. Kepemimpinan Pribadi ( Personal Leadership )
b. Kepemimpinan Non Pribadi ( Non Personal Leadership )
c. Kepemimpinan Otoriter
d. Kepemimpinan yang Demokratis
e. Kepemimpinan Paternalitis/Kebapakan
f. Kepemimpinan Laissez Faire ( Bebas apa maunya )
g. Kepemimpinan Militer
- Untuk dapat melaksanakan tigasnya, seorang pemimpin harus memiliki dua aspek yaitu :
a. Aspek internal, yaitu pemimpan harus mengetahui keadaan organisasi, gerak dan tujuannya.
b. Aspek
eksternal, yaitu pemimpin harus mengatahui perkembangan organisasi
lainnya serta mengetahui perkembangan situasi masyarakat di luar
oarganisasi.
C. SIFAT KEPEMIMPINAN
Sifat-sifat
yang baik selalu ditutut oleh seorang pemimpin agar selalu dapat
memberikan kepemimpanannya. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut :
- Kelebihan rohaniah atau akhlak.
- Kelebihan jasmani.
- Kelebihan penggunaan nalar ( rasio )
Dalam Gerkan Pramuka terutama suatu satuan karya pramuka sifat pemimpin itu secara singkat disebut :
- Seorang pemimpin adalah aorang yang dapat memipin dan dapat dipimpin.
- Seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh teldan bagi anggotanya dalam sikap, ketrampilan, perkataan dan perbutan atau singkatnya pemimpin harus mengunakan sistem among.
D. ASAS KEPEMIMPINAN
Menurut Bapak Presiden Soeharto yang menyinggung kepemimpinan berdasar Pancasila maka asas kepemimpinan terdiri dari :
- Ketuhanan Yang Maha Esa.
- Inga ngarso sun tulodho.
- Ing madya mangun karso.
- Tut wuri handayani.
- Waspodo purbo waseso.
- Prasja.
- Setya.
- Ambeg paramo arta
- Hemat.
- Sifat terbuka.
- Pewarisan/ahli generasi.
E. TUGAS PEMIMPIN
Seorang pemimpin mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
- Mengantarkan atau mengarahkan.
- Mengetuai.
- Mempelopori atau merintis.
- Memberi petunjuk, nasehat dan petuah.
- Memberi bimbingan.
- Membina untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggotanya.
- Menggerakkan.
F. TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Dalam Gerakan Pramuka pembinaan kepemimpinan di rahkan pada membentuk pemimpin yang bertanggung jawab kepada :
- Diri sendiri,
- Keluarga,
- Masyarakat,
- Bangsa dan negara,
- Tuhan Yanga Maha Esa.
Pelaksanaan
kepemimpinan dalam Gerakan Pramuka ini lebih banyak dilakukan dengan
praktik dan memberi contoh oleh para pemimpinnya, disamping memberi
motivasi.
G. PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan
ini dalam Gerakan Pramuka penerapannya berdasarkan sistem among atau
kepemimpinan pamong, yaitu Inga Ngarso Sun Tulodho, Ing Madya Mangun
Karso, Tut Wuri Handayani.
Pembinaan
Pramuka SIAGA lebih menitik beratkan pada Inga Ngarso Sun Tulodho di
samping Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.
Pembinaan
Pramuka PENGGALANG lebih menitik beratkan pada Ing Madya Mangun Karso
di samping yaitu Inga Ngarso Sun Tulodho dan Tut Wuri Handayani.
Pembinaan
Pramuka PENEGAK DAN PENDEGA lebih mrnitik beratkan pada Tu Wuri
Handayani, di samping Inga Ngarso Sun Tulodho, dan Ing Madya Mangun
Karso.
Pramuka
SIAGA dilatih menjadi pemimpin barung, Pramuka PENGGALANG dilatih
menjadi pemimpin regu dan Pramuka PENEGAK dan PANDEGA menjadi pemimpin
sangga atau racana. Dengan demikian kepemimpinan dalam Gerakan Pramuka
lebih menitik beratkan pada penanaman kesadaran dan keyakinan serta
tanggung jawab yang dibebankan pada seorang pemimpin.
H. MENGENAL LINGKUNGAN
Sebagai
seorang pemimpin harus mengenal perubahan lingkungan, baik lingkungan
masyarakat maupun lingkungan hidup. sebagai pemimin suatau organisasi
kita perlu memperhatikan masyarakat di lingkungannya. Usaha Gerakan
Pramuka di Indonesia dalam hal menanggulangai pengaruh positif itu
adalah dengan memperkuat keyakinan beragama, mental dan moral, disampng
memberi kegiatan dan kesibukan yang berpengaruh positif bagi dirinya.
Tidak
kurang pula pentingnya bagi kehidupan masyarakat, yaitu masalah
lingkungan hidup di Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang
penuh hutan, yang berisi barbagai macam tanaman dan binatang, kini
mengalami kekhawatiran akan punahnya berbagai macam tanaman dan binatang
akibat perusakan hutan. Dan tidak hanya itu perubahan iklim yang
menyebabkan Global Warming.
Bapak Pramuka Indonesia
Bapak Pramuka Indonesia
Kita tahu bahwa bapak pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 - Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ).
Beliau adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta
dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia
yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka
Biografi
Lahir
di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912,
HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan
Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah
dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO
di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di
Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”).
Hamengkubuwono
IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940
dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan
HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo
Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang
menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain
itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi
Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa
kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno.
Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang
Ekuin.
Pada
tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa
jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai
wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang
mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai
Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut
pada KKN.
Minggu
malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University
Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan
Mataram di Imogiri.
Definisi dari LEADERSHIP
Definisi dari LEADERSHIP
Kepemimpinan adalah "proses timbal balik memobilisasi oleh orang dengan motif-motif tertentu dan nilai-nilai, berbagai sumber daya ekonomi, politik dan lainnya dalam konteks persaingan dan konflik, dalam rangka mewujudkan tujuan secara mandiri atau bersama yang diselenggarakan oleh kedua pemimpin dan pengikut" (James MacGregor Burns, Leadership. New York: Harper & Row, 1978, p. 425).
Dalam Bahasa Indonesia Leadership artinya Kepemimpinan.
Ada banyak Tokoh yang mendefinisikan apa itu Kepemimpinan, diataranya:
Ada banyak Tokoh yang mendefinisikan apa itu Kepemimpinan, diataranya:
"Kepemimpinan adalah hubungan pengaruh antara pemimpin dan pengikut yang
berniat perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersama mereka" (Joseph C. Rost, Leadership for the Twenty-First Century. New York: Praeger, 1991).
"Kepemimpinan adalah suatu proses dimana anggota kelompok diberi
wewenang untuk bekerja sama secara sinergis menuju tujuan bersama atau
visi yang akan menciptakan perubahan, mengubah lembaga-lembaga, dan
dengan demikian meningkatkan kualitas hidup" (Helen S. Astin and
Carole Leland, Women of Influence, Women of Vision: A Cross-Generational
Study of Leaders and Social Change. San Francisco: Jossey-Bass, Inc.,
1991, p. 8).
"Kepemimpinan adalah memobilisasi orang untuk mengatasi masalah sulit" (Ronald Heifetz, Leadership Without Easy Answers. Cambridge, MA: Belknap Press, 1994, p. 15).
"Tampak bahwa ketika para pemimpin sepenuhnya berkomitmen untuk penyebab
dan menuntut hal yang sama dari para pendukung, keasliannya magnetizes
pendukung dan menyatu dedikasi mereka" (Jean Lipman-Blumen, The Connective Edge. San Francisco: Jossey-Bass, Inc., 1996, p. 245).
"Kepemimpinan adalah proses relasional dan etika orang bersama-sama berusaha untuk mencapai perubahan positif" (Susan
Komives, Nance Lucas & Tim MacMahon, Exploring Leadership: For
College Students Who Want to Make a Difference. San Francisco:
Jossey-Bass, Inc., 1998/2006, p. ix).
"Mereka yang akan berlatih kepemimpinan yang efektif harus berlatih
tingkat tinggi imajinasi, pragmatisme, dan kepercayaan, tanpa terjerumus
kenaifan" (Sharon Daloz Parks, Leadership Can Be Taught. Boston: Harvard Business School Publishing, 2005, p. 3).
"Kita sekarang melihat kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi, baik
terlihat dan tak terlihat, dalam masyarakat diwariskan, dibangun, dan
dianggap sebagai interaksi orang dalam manusia (dan tidak manusiawi)
kondisi ketimpangan-interaksi diukur dengan nilai-nilai etika dan moral
dan dengan tingkat realisasi dimaksud, komprehensif, dan perubahan tahan
lama "(James MacGregor Burns as quoted in George R. Goethals and
Georgia L.J. Sorenson, eds. The Quest for a General Theory of
Leadership. Cheltenham, UK: Edward Elgar, 2006, p. 239).
"Seorang pemimpin yang efektif membutuhkan keterampilan kreatif dan
disposisi untuk datang dengan ide-ide, keterampilan akademik, dan
disposisi untuk memutuskan apakah mereka adalah ide-ide yang baik,
keterampilan praktis, dan disposisi untuk membuat ide-ide bekerja dan
meyakinkan orang lain dari nilai gagasan, dan kebijaksanaan berbasis
kecakapan dan disposisi untuk memastikan bahwa ide-ide dalam pelayanan
kepentingan umum bukan hanya kebaikan pemimpin atau mungkin beberapa
klik dari anggota keluarga atau pengikut "(Robert J. Sternberg, “A Systems Model of Leadership.” American Psychologist, 62.1, 2007, p. 40).
"Seorang pemimpin tidak selalu orang yang memegang beberapa jabatan
formal kepemimpinan atau yang dianggap sebagai pemimpin oleh orang lain.
Sebaliknya, pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi perubahan
yang positif untuk kemajuan orang lain, masyarakat, dan masyarakat.
Semua orang, dengan kata lain, adalah pemimpin potensial. Selain itu,
proses kepemimpinan tidak dapat dijelaskan hanya dalam hal perilaku
individu, melainkan kepemimpinan melibatkan hubungan kolaboratif yang
mengarah pada aksi kolektif didasarkan pada nilai-nilai bersama
orang-orang yang bekerja sama untuk perubahan positif "(Higher Education Research Institute; University of California, Los Angeles).
"Kewajiban terbesar seorang pemimpin adalah untuk memungkinkan suatu
lingkungan di mana orang dapat bercita-cita untuk mengubah dunia" (Carly Fiorina, former CEO of Hewlett-Packard).