Selamat membaca
Februari 2014
semoga bermanfaat

ANDA PENGUNJUNG KE :

Total Tayangan Halaman

scout tuban. Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

SOAL ONLINE Scout One (Multiple Choice)

Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan


Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan

Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan
  1. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan ciri khas yang membedakan kepramukaan dari pendidikan lain.
  2. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan merupakan dua unsur proses pendidikan terpadu yang harus diterapkan dalam setiap kegiatan.
  3. Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan dilaksanakan sesuai dengan kepentingan, kebutuhan, situasi, dan kondisi masyarakat.
PRINSIP DASAR KEPRAMUKAAN
Prinsip Dasar Kepramukaan adalah:
Iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya;
Peduli terhadap diri pribadinya;
Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka.
      Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan untuk diri pribadinya, bagi peserta didik dibantu oleh pembinanya, sehingga pelaksanaan dan pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian, tanggungjawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota masyarakat.
      Menerima secara sukarela Prinsip Dasar Kepramukaan adalah hakekat pramuka, baik 
      sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, makhluk sosial, maupun individu yang menyadari bahwa diri pribadinya:
Mentaati perintah Tuhan Yang Maha Esa dan beribadah sesuai tata-cara dari agama yang dipeluknya serta menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya.
    Mengakui bahwa manusia tidak hidup sendiri, melainkan hidup bersama dengan makhluk lain yang juga diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, khususnya sesama manusia yang telah diberi derajat yang lebih mulia dari makhluk lainnya.  Dalam kehidupan  bersama didasai oleh  prinsip peri kemanusiaan yang adil dan beradab.
    Diberi tempat untuk hidup dan berkembang oleh Tuhan Yang Maha Esa di bumi yang berunsurkan tanah, air dan udara yang merupakan tempat bagi manusia untuk hidup bersama, berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan rukun dan damai.
    Memiliki kewajiban untuk menjaga dan melestarikan lingkungan sosial serta memperkokoh persatuan, menerima kebhinnekaan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
     Memerlukan lingkungan hidup yang bersih dan sehat agar dapat menunjang/memberikan kenyamanan dan kesejahteraan hidupnya. Karena itu manusia wajib peduli terhadap lingkungan hidupnya dengan cara menjaga, memelihara dan menciptakan lingkungan hidup yang baik.

Materi Kepemimpinanan (Leadership)


Materi Kepemimpinanan (Leadership)


A.  PENGERTIAN PEMIMPIN DAN KEPEMIMPIANAN

Pemimpin adalah orang yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Fungsi penting sebab bagaimanapun juga baiknya perencanaan, tertibnya organisasi dan tepetnya penempatan orang dalam organisasi, belum bearti menjamin geraknya organisasi menuju sasaran dan tujuannya. Untuk itu diperlukan kecakapan, keuletan, pengalaman dan kesabaran.

Kemampuan untuk mempengaruhi dan mengerakkan orang lain guna mencapai tujuan tertentu disebut kepemimpinan atau sering disebut juga leadership. Kepemimpinan sangat menentukan keberhasilan atas manajemen dan lebih dari itu adalah menentukan keberhasilan administrasi.

Ini berarti bahwa kepemimpinan akan menentukan tercapainya tujuan atau tidaknya suatu tujuan organisasi.
Dalam menggerakan orang lain kita perlu dan harus ingat pada empat faktor berikut :
1.    Kepemimpinan, yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi serta menggiatkan orang lain bekerja sama dalam usaha mencapai tujuan.
2.    Komunikasi, yaitu cara dan media menyampaikan pesan.
3.    Instruksi, yaitu perintah atau petunjuk kerja yang jelas, tegas, terarah, jelas bagaimana jalan peleksanaanya dll.
4.    Fasilitas, yaitu kemudahan yang menyebabkan pekerjaan menjadi mudah di laksanakan.
B. TIPE KEPEMIMPINAN

  1. Secara ilmiah orang membedakan tipe kepemipinan sebagai berikut :
a.    Kepemimpinan Pribadi ( Personal Leadership )
b.    Kepemimpinan Non Pribadi ( Non Personal Leadership )
c.    Kepemimpinan Otoriter
d.    Kepemimpinan yang Demokratis
e.    Kepemimpinan Paternalitis/Kebapakan
f.     Kepemimpinan Laissez Faire ( Bebas apa maunya )
g.    Kepemimpinan Militer

  1. Untuk dapat melaksanakan tigasnya, seorang pemimpin harus memiliki dua aspek yaitu :
a.    Aspek internal, yaitu pemimpan harus mengetahui keadaan organisasi, gerak dan tujuannya.
b.    Aspek eksternal, yaitu pemimpin harus mengatahui perkembangan organisasi lainnya serta mengetahui perkembangan situasi masyarakat di luar oarganisasi.
C. SIFAT KEPEMIMPINAN

Sifat-sifat yang baik selalu ditutut oleh seorang pemimpin agar selalu dapat memberikan kepemimpanannya. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut :
  1. Kelebihan rohaniah atau akhlak.
  2. Kelebihan jasmani.
  3. Kelebihan penggunaan nalar ( rasio )
Dalam Gerkan Pramuka terutama suatu satuan karya pramuka sifat pemimpin itu secara singkat disebut :
  1. Seorang pemimpin adalah aorang yang dapat memipin dan dapat dipimpin.
  2. Seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh teldan bagi anggotanya dalam sikap, ketrampilan, perkataan dan perbutan atau singkatnya pemimpin harus mengunakan sistem among.
D. ASAS KEPEMIMPINAN

Menurut Bapak Presiden Soeharto yang menyinggung kepemimpinan berdasar Pancasila maka asas kepemimpinan terdiri dari :
  1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
  2. Inga ngarso sun tulodho.
  3. Ing madya mangun karso.
  4. Tut wuri handayani.
  5. Waspodo purbo waseso.
  6. Prasja.
  7. Setya.
  8. Ambeg paramo arta
  9. Hemat.
  10. Sifat terbuka.
  11. Pewarisan/ahli generasi.
E.  TUGAS PEMIMPIN

Seorang pemimpin mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :
  1. Mengantarkan atau mengarahkan.
  2. Mengetuai.
  3. Mempelopori atau merintis.
  4. Memberi petunjuk, nasehat dan petuah.
  5. Memberi bimbingan.
  6. Membina untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggotanya.
  7. Menggerakkan.
F.  TANGGUNG JAWAB PEMIMPIN
Dalam Gerakan Pramuka pembinaan kepemimpinan di rahkan pada membentuk pemimpin yang bertanggung jawab kepada :
  1. Diri sendiri,
  2. Keluarga,
  3. Masyarakat,
  4. Bangsa dan negara,
  5. Tuhan Yanga Maha Esa.
Pelaksanaan kepemimpinan dalam Gerakan Pramuka ini lebih banyak dilakukan dengan praktik dan memberi contoh oleh para pemimpinnya, disamping memberi motivasi.
G. PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN

Kepemimpinan ini dalam Gerakan Pramuka penerapannya berdasarkan sistem among atau kepemimpinan pamong, yaitu Inga Ngarso Sun Tulodho, Ing Madya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani.

Pembinaan Pramuka SIAGA lebih menitik beratkan pada Inga Ngarso Sun Tulodho di samping Madya Mangun Karso dan Tut Wuri Handayani.

Pembinaan Pramuka PENGGALANG lebih menitik beratkan pada Ing Madya Mangun Karso di samping yaitu Inga Ngarso Sun Tulodho dan Tut Wuri Handayani.

Pembinaan Pramuka  PENEGAK DAN PENDEGA lebih mrnitik beratkan pada Tu Wuri Handayani, di samping Inga Ngarso Sun Tulodho, dan Ing Madya Mangun Karso.

Pramuka SIAGA dilatih menjadi pemimpin barung, Pramuka PENGGALANG dilatih menjadi pemimpin regu dan Pramuka PENEGAK dan PANDEGA menjadi pemimpin sangga atau racana. Dengan demikian kepemimpinan dalam Gerakan Pramuka lebih menitik beratkan pada penanaman kesadaran dan keyakinan serta tanggung jawab yang dibebankan pada seorang pemimpin.
H. MENGENAL LINGKUNGAN

Sebagai seorang pemimpin harus mengenal perubahan lingkungan, baik lingkungan masyarakat maupun lingkungan hidup. sebagai pemimin suatau organisasi kita perlu memperhatikan masyarakat di lingkungannya. Usaha Gerakan Pramuka di Indonesia dalam hal menanggulangai pengaruh positif itu adalah dengan memperkuat keyakinan beragama, mental dan moral, disampng memberi kegiatan dan kesibukan yang berpengaruh positif bagi dirinya.

Tidak kurang pula  pentingnya bagi kehidupan masyarakat, yaitu masalah lingkungan hidup di Indonesia yang terdiri atas beribu-ribu pulau yang penuh hutan, yang berisi barbagai macam tanaman dan binatang, kini mengalami kekhawatiran akan punahnya berbagai macam tanaman dan binatang akibat perusakan hutan. Dan tidak hanya itu perubahan iklim yang menyebabkan Global Warming.

Bapak Pramuka Indonesia


Bapak Pramuka Indonesia

Kita tahu bahwa bapak pramuka Indonesia adalah Sri Sultan Hamengkubuwono IX ( Sompilan Ngasem, Yogyakarta, 12 April 1912 - Washington, DC, AS, 1 Oktober 1988 ).

Beliau adalah seorang Raja Kasultanan Yogyakarta
dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta. Beliau juga Wakil Presiden Indonesia
yang kedua antara tahun 1973-1978. Beliau juga dikenal sebagai Bapak Pramuka
Indonesia, dan pernah menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Biografi
Lahir di Yogyakarta dengan nama GRM Dorojatun pada 12 April 1912, HamengkubuwonoIX adalah putra dari Sri Sultan Hamengkubuwono VIII dan Raden Ajeng Kustilah. Diumur 4 tahun Hamengkubuwono IX tinggal pisah dari keluarganya. Dia memperoleh pendidikan di HIS di Yogyakarta, MULO di Semarang, dan AMS di Bandung. Pada tahun 1930-an beliau berkuliah di Universiteit Leiden, Belanda (”SultanHenkie”).
Hamengkubuwono IX dinobatkan sebagai Sultan Yogyakarta pada tanggal 18 Maret 1940 dengan gelar “Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Kanjeng Sultan HamengkubuwonoSenopati Ing Alogo Ngabdurrokhman Sayidin Panotogomo Kholifatulloh Ingkang Kaping Songo”. Beliau merupakan sultan yang menentang penjajahan Belanda dan mendorong kemerdekaan Indonesia. Selain itu, dia juga mendorong agar pemerintah RI memberi status khusus bagi Yogyakarta dengan predikat “Istimewa”. Sejak 1946 beliau pernah beberapa kali menjabat menteri pada kabinet yang dipimpin Presiden Soekarno. Jabatan resminya pada tahun 1966 adalah ialah Menteri Utama di bidang Ekuin.

Pada tahun 1973 beliau diangkat sebagai wakil presiden. Pada akhir masa jabatannya pada tahun 1978, beliau menolak untuk dipilih kembali sebagai wakil presiden dengan alasan kesehatan. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa alasan sebenarnya ia mundur adalah karena tak menyukai Presiden Soeharto yang represif seperti pada Peristiwa Malari dan hanyut pada KKN.
Minggu malam pada 1 Oktober 1988 ia wafat di George Washington University Medical Centre, Amerika Serikat dan dimakamkan di pemakaman para sultan Mataram di Imogiri.

Definisi dari LEADERSHIP


Definisi dari LEADERSHIP



Kepemimpinan adalah "proses timbal balik memobilisasi oleh orang dengan motif-motif tertentu dan nilai-nilai, berbagai sumber daya ekonomi, politik dan lainnya dalam konteks persaingan dan konflik, dalam rangka mewujudkan tujuan secara mandiri atau bersama yang diselenggarakan oleh kedua pemimpin dan pengikut" (James MacGregor Burns, Leadership. New York: Harper & Row, 1978, p. 425).

Dalam Bahasa Indonesia Leadership artinya Kepemimpinan.
Ada banyak Tokoh yang mendefinisikan apa itu Kepemimpinan, diataranya:
"Kepemimpinan adalah hubungan pengaruh antara pemimpin dan pengikut yang berniat perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersama mereka" (Joseph C. Rost, Leadership for the Twenty-First Century. New York: Praeger, 1991).
"Kepemimpinan adalah suatu proses dimana anggota kelompok diberi wewenang untuk bekerja sama secara sinergis menuju tujuan bersama atau visi yang akan menciptakan perubahan, mengubah lembaga-lembaga, dan dengan demikian meningkatkan kualitas hidup" (Helen S. Astin and Carole Leland, Women of Influence, Women of Vision: A Cross-Generational Study of Leaders and Social Change. San Francisco: Jossey-Bass, Inc., 1991, p. 8).
"Kepemimpinan adalah memobilisasi orang untuk mengatasi masalah sulit" (Ronald Heifetz, Leadership Without Easy Answers. Cambridge, MA: Belknap Press, 1994, p. 15).
"Tampak bahwa ketika para pemimpin sepenuhnya berkomitmen untuk penyebab dan menuntut hal yang sama dari para pendukung, keasliannya magnetizes pendukung dan menyatu dedikasi mereka" (Jean Lipman-Blumen, The Connective Edge. San Francisco: Jossey-Bass, Inc., 1996, p. 245).
"Kepemimpinan adalah proses relasional dan etika orang bersama-sama berusaha untuk mencapai perubahan positif" (Susan Komives, Nance Lucas & Tim MacMahon, Exploring Leadership: For College Students Who Want to Make a Difference. San Francisco: Jossey-Bass, Inc., 1998/2006, p. ix).
"Mereka yang akan berlatih kepemimpinan yang efektif harus berlatih tingkat tinggi imajinasi, pragmatisme, dan kepercayaan, tanpa terjerumus kenaifan" (Sharon Daloz Parks, Leadership Can Be Taught. Boston: Harvard Business School Publishing, 2005, p. 3).
"Kita sekarang melihat kepemimpinan sebagai proses mempengaruhi, baik terlihat dan tak terlihat, dalam masyarakat diwariskan, dibangun, dan dianggap sebagai interaksi orang dalam manusia (dan tidak manusiawi) kondisi ketimpangan-interaksi diukur dengan nilai-nilai etika dan moral dan dengan tingkat realisasi dimaksud, komprehensif, dan perubahan tahan lama "(James MacGregor Burns as quoted in George R. Goethals and Georgia L.J. Sorenson, eds. The Quest for a General Theory of Leadership. Cheltenham, UK: Edward Elgar, 2006, p. 239).
"Seorang pemimpin yang efektif membutuhkan keterampilan kreatif dan disposisi untuk datang dengan ide-ide, keterampilan akademik, dan disposisi untuk memutuskan apakah mereka adalah ide-ide yang baik, keterampilan praktis, dan disposisi untuk membuat ide-ide bekerja dan meyakinkan orang lain dari nilai gagasan, dan kebijaksanaan berbasis kecakapan dan disposisi untuk memastikan bahwa ide-ide dalam pelayanan kepentingan umum bukan hanya kebaikan pemimpin atau mungkin beberapa klik dari anggota keluarga atau pengikut "(Robert J. Sternberg, “A Systems Model of Leadership.” American Psychologist, 62.1, 2007, p. 40).
"Seorang pemimpin tidak selalu orang yang memegang beberapa jabatan formal kepemimpinan atau yang dianggap sebagai pemimpin oleh orang lain. Sebaliknya, pemimpin adalah orang yang mampu mempengaruhi perubahan yang positif untuk kemajuan orang lain, masyarakat, dan masyarakat. Semua orang, dengan kata lain, adalah pemimpin potensial. Selain itu, proses kepemimpinan tidak dapat dijelaskan hanya dalam hal perilaku individu, melainkan kepemimpinan melibatkan hubungan kolaboratif yang mengarah pada aksi kolektif didasarkan pada nilai-nilai bersama orang-orang yang bekerja sama untuk perubahan positif "(Higher Education Research Institute; University of California, Los Angeles).
"Kewajiban terbesar seorang pemimpin adalah untuk memungkinkan suatu lingkungan di mana orang dapat bercita-cita untuk mengubah dunia" (Carly Fiorina, former CEO of Hewlett-Packard).
Menurut anda sendiri definisi Kepemimpinan itu apa???

Anggota Dewasa


Anggota Dewasa

Anggota Dewasa terdiri atas:Anggota Dewasa

  • Pembina Pramuka.
  • Pelatih Pembina Pramuka.
  • Pembina Profesional.
  • Pamong Saka dan Instruktur Saka.
  • Pimpinan Saka.
  • Andalan.
  • Anggota Majelis Pembimbing.

PENDIDIKAN, PELATIHAN DAN PERTEMUAN ANNGOTA DEWASA DALAM GERAKAN PRAMUKA
Pendidikan dan Pelatihan Anggota Dewasa, terdiri atas :
  • Orientasi KePramukaan.
  • Kursus Pembina Pramuka Mahir.
  • Kursus Pelatih Pembina Pramuka.
  • Kursus Pembina Gugus Depan.
  • Kursus Instruktur Satuan Karyua Pramuka.
  • Kursus Pamong Satuan Karya Pramuka.
  • Kursus Pimpinan Satuan Karya Pramuka.
  • Kursus Pembina Profesional.
  • Kursus Majelis Pembimbing.
  • Kursus Andalan.
  • Kursus Keterampilan.

Tanda Pengenal Dalam Gerakan Pramuka


Tanda Pengenal Dalam Gerakan Pramuka

Tanda Pengenal Dalam Gerakan Pramuka
Pengertian Tanda Pengenal
Yang dimaksud Tanda Pengenal dalam Gerakan Pramuka adalah tanda-tanda yang dikenakan pada pakaian seragam Pramuka yang dapat menunjukkan segala sesuatu mengenai identitas seorang anggota Gerakan Pramuka.

Maksud dan Tujuan
1. Pemakaian tanda Pengenal Gerakan Pramuka ini dimaksudkan untuk mempermudah mengenal identitas diri seorang Pramuka, Satuan, Wilayah Tugas, Jabatan dan kecakapannya.
2. Tujuan dipakainya Tanda Pengenal Gerakan Pramuka yaitu:
      1) Memberi motivasi kepada anggota Gerakan Pramuka agar,
a. Menggunakan hak dan melaksanakan kewajiban sesuai tugas dan tanggungjawabnya,
b. Bergairah dan bersemangat dalam meningkatkan kemampuan, kecakapan dan karyanya,
c. Bersungguh-sungguh melaksanakan janji dan ketentuan moral,
d. Mengamalkan pengetahuan dan kecakapan sesuai tanda-tanda pengenal yang dipakainya.
     2) Menanamkan dan mengembangkan,
a. Rasa persaudaraan di kalangan anggota Gerakan Pramuka,
b. Kesadaran ikut memiliki, memelihara dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri, Satuan dan Organisasi,
c. Kebanggaan dan rasa percaya diri,
d. Jiwa kepemimpinan.
Fungsi Tanda Pengenal
  1. Sebagai alat pendidikan,
  2. Sebagai alat pengenal,
  3. Sebagai tanda pengakuan atau pengesahan,
  4. Sebagai tanda penghargaan.

Macam-macam Tanda Pengenal
1) Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang sudah dilantik baik putra maupun putri.
Macamnya: Tanda tutup kepala, setangan / pita leher, tanda pelantikan, tanda harian, tanda WOSM.
2) Tanda Satuan
Menunjukkan Satuan / Kwartir tertentu tempat seorang anggota Gerakan Pramuka bergabung.
Macamnya: Tanda Barung / Regu / Sangga, Gugus Depan, Kwartir, MABI, Krida, Saka, Lencana Daerah, Satuan dll.
3) Tanda Jabatan
Tanda jabatan menunjukkan jabatan dan tanggungjawab seorang anggota Gerakan Pramuka dalam lingkungan organisasi Gerakan Pramuka.
Macamnya: Tanda Pimpinan / Wakil Pimpinan Barung / Regu / Sangga, Sulung, Pratama, Pradana, Pimpinan / Wakil Krida / Saka, Dewan Kerja, Pembina, Pembantu Pembina, Pelatih, Andalan, Pembimbing, Pamong Saka, Dewan Saka, dll.
4) Tanda Kecakapan
Menunjukkan kecakapan, ketrampilan, ketangkasan, kemampuan, sikap, tingkat usaha seorang Pramuka dalam bidang tertentu, sesuai golongan usianya.
Macamnya: Tanda Kecakapan Umum / Khusus, Pramuka Garuda dan tanda keahlian lain bagi orang dewasa.
5) Tanda Kehormatan
Menunjukkan jasa atau penghargaan yang diberikan kepada seseorang atas jasa, darma baktinya dan lain-lain yang cukup bermutu dan bermanfaat bagi Gerakan Pramuka, Kepramukaan, masyarakat, bangsa, negara dan umat manusia.
Macamnya : Peserta didik: Tiska, Tigor, Bintang Tahunan, Bintang Wiratama, Bintang Teladan. Orang dewasa : Pancawarsa, Darma Bakti, Wiratama, Melati, Tunas Kencana.

Penggunaan Tanda Pengenal
1) Tanda Pengenal bukan sebagai perhiasan dan bukan alat untuk membedakan kedudukan atau martabat anggota Pramuka.
2) Agar pemakaian dan pemberian Tanda Pengenal dapat menepati fungsi dan memenuhi upaya pencapaian tujuan, maka harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Pemakaian tanda pengenal selalu disertai dengan tanggungjawab dan kewajiban untuk menjaga nama baik diri, Satuan, dan organisasi, berupaya memanfaatkan dan meningkatkan kemampuan serta berusaha mengamalkan Satya dan Darma.
  • Tanda Pengenal yang dipakai harus tanda pengenal yang sah dan benar; baik bentuk, ukuran dan warna sebagaimana diatur dalam Petunjuk Penyelanggaraan.
  • Pemberian Tanda Pengenal hanya kepada seseorang yang telah memenuhi syarat tertentu sebagaimana diatur dalam Petunjuk Penyelanggaraan.

Tanda Pengenal Dalam Gerakan PramukaTanda Pengenal Dalam Gerakan PramukaTanda Pengenal Dalam Gerakan PramukaTanda Pengenal Dalam Gerakan PramukaTanda Pengenal Dalam Gerakan PramukaTanda Pengenal Dalam Gerakan Pramuka

Simpul Tali


Simpul Tali



1. Simpul ujung tali Gunanya : Agar pintalan tali tidak lepas

2. Simpul pangkal
Gunanya : Sebagai permulaan ikatan untuk mengikat tali pada tiang/kayu.

3. Simpul mati
Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali yang sama besar.

4. Simpul erat/tambat
Gunanya : Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret balok.

5. Simpul anyam
Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besar dalam kondisi kering.

6. Simpul anyam berganda
Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali Dalam keadaan basah (kering) dan tidak sama besar.

7. Simpul tiyang
Gunanya : Untuk mengikat benda hidup/ leher binatang agar yang diikat tidak terjerat, dan untuk menambatkan tali pengikat binatang pada pohon agar binatang itu dapat bergerak bebas.

8. Simpul tarik
Gunanya : Untuk turun kejurang atau dari atas pohon.

9. Simpul tiang berganda
Gunanya : Untuk mengangkat atau menurunkan benda/manusia

10. Simpul kursi
Gunanya : Untuk mengangkat dan menurunkan benda/manusia

11. Simpul penarik
Gunanya : sebagai pegangan dalam menarik benda yang besar dan berat.

12. Simpul kembar
Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dan dalam kondisi basah (licin).

13. Simpul erat
Gunanya : Untuk memendekkan tali yang panjang tanpa harus dipotong.

14. Simpul lasso
Gunanya : Untuk menjerat binatang.

15. Simpul gulung
Gunanya : Untuk diikatkan pada tali penarik agar orang lain dapat membantu menarik.

16. Simpul nelayan/pemukat
Gunanya : Untuk menarik balok kayu yang besar.

17. Simpul tangga tali
Gunanya : Untuk membuat tangga tali.

18. Simpul jangkar
Gunanya : Untuk membuat tanduk darurat atau mengikat ember/timba.
19. Simpul hidup
Gunanya : Untuk mengikat tiang.

20. Simpul tetap
Gunanya : Untuk mengikat tali pada tiang lebih lama.

21. Simpul hidup berganda
Gunanya : Untuk mengikat tiang atau mengangkat balok.

22. Simpul guling
Gunanya : Untuk mengikat tiang.

23. Ikatan palang

24. Ikatan silang

25. Ikatan sambungan sejajar

26. Ikatan sambungan silang


ANYAMAN
1. Anyaman Pendek
Gunanya: Untuk menyambung dua utas tali yang sama besarnya.

2. Anyaman Mata
Gunanya: Untuk Membuat sosok diujung tali, agar dapat dipakai memasang kail, dsb.

3. Anyaman Rantai
Gunanya: Untuk memendekan tali, dan dengan cepat dapat diuraikan kembali.

4. Anyaman Ujung
Gunanya: Untuk mencegah tali terurai

5. Anyaman Tali
Gunanya: Untuk keindahan dan keterampilan

6. Anyaman Kancing
Gunanya: Untuk membuat buah baju/ kancing

7. Anyaman Cincin
Gunanya: Untuk membuat cincin kacu atau mengikat sapu lidi yang terurai.

Sistem Among


Sistem Among

  1. Pendidikan dalam Gerakan Pramuka ditinjau dari hubungan antara pembina dengan anggota  muda dan anggota dewasa muda menggunakan sistem among.
  2. Sistem Among berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi insan merdeka jasmani, rokhani, dan pikirannya, disertai rasa tanggungjawab dan kesadaran akan pentingnya
    bermitra dengan orang lain.
  3. Sistem among mewajibkan anggota dewasa Gerakan Pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
    • Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan;
    • Ing madyo mangun karso maksudnya di tengah membangun kemauan;
    • Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.
  4. Dalam melaksanakan tugasnya anggota dewasa wajib bersikap dan berperilaku berdasarkan:
    • Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
    • Disiplin disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggung-jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
  5. Hubungan anggota dewasa dengan anggota muda dan anggota dewasa muda merupakan hubungan khas, yaitu setiap anggota dewasa wajib memperhatikan perkembangan anggota muda dan anggota dewasa muda secara pribadi agar perhatian terhadap pembinaannya dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan kepramukaan.
  6. Anggota Dewasa berusaha secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak mungkin kepada anggota dewasa muda, sedangkan anggota dewasa secara kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.

Bagan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka


Bagan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka

Guna lebih memahami Tanda Pengenal di Lingkungan Gerakan Pramuka, maka disusun bagan
yang menjelaskan aneka tanda pengenal, seperti dibawah ini :

Bagan Tanda Pengenal Gerakan Pramuka

Pengertian Keanggotaan dalam Gerakan Pramuka.


Pengertian Keanggotaan dalam Gerakan Pramuka.


Sesuai dengan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka no. 203 tahun 2009, telah diatur tentang pengertian keanggotaan yang dimaksud adalah anggota dalam Gerakan Pramuka.
Anggota Gerakan Pramuka adalah perseorangan warga negara Indonesia yang secara sukarela dan aktif mendaftarkan diri sebagai Anggota Gerakan Pramuka, telah mengikuti program perkenalan kepramukaan serta telah dilantik sebagai anggota.
Anggota Gerakan Pramuka terdiri atas:

a. Anggota Biasa
Anggota Biasa Gerakan Pramuka terdiri atas:
1 1. Anggota muda : Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega
2 2. Anggota dewasa : anggota biasa yang berusia di atas 25 tahun.
Anggota dewasa terdiri atas:
a. Anggota Dewasa biasa : anggota dewasa yang masih aktif sebagai fungsionaris dalam organisasi, yaitu: Pembina, Pelatih, Pembina Profesional, Pamong Saka, Instruktur Saka, Andalan dan pembantu andalan, Mabi, Staf/ Karyawan Kwartir.
b. Anggota Mitra : anggota dewasa yang tidak aktif sebagai fungsionaris dalam organisasi
b. Anggota Luar Biasa
adalah warga Negara asing yang menetap untuk sementara Waktu di Indonesia yang bergabung dan aktif dalam kegiatan kepramukaan.
c. Anggota Kehormatan
Adalah perorangan yang berjasa luar biasa terhadap Gerakan Pramuka dan kepramukaan.
Berikut Skema keangggotaan dalam Gerakan Pramuka :
Image


Sumber: www.pramukanet.org

Pengertian Upacara Pelantikan dalam Pramuka


Pengertian Upacara Pelantikan dalam Pramuka

Pengertian Upacara Pelantikan dan kenaikan tingkat.

Upacara pelantikan dilaksanakan untuk peserta didik yang telah berhasil menyelesaikan SKU tingkat awal, yaitu Siaga Mula, Penggalang Ramu, Penegak Bantara, dan Pandega.

a. Upacara dilakukan secara sederhana, khidmat dan berkesan terutama mengenai ucapan Janji/Satya Pramuka.

b. Upacara dilakukan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Petunjuk Penyelenggaraan Upacara Dalam Gerakan Pramuka.

c. Seyogyanya upacara pelantikan dihadiri pula oleh orangtua/wali peserta didik yang bersangkutan.

d. Sesudah mengikuti upacara pelantikan, peserta didik berhak memakai pakaian seragam lengkap sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Sesudah upacara pelantikan, Pembina Pramuka yang melantik mengisi buku SKU dan menyerahkannya ke peserta didik yang dilantik.

Upacara kenaikan tingkat

a. yang dimaksud dengan upacara kenaikan tingkat yaitu upacara pemberian tanda kecakapan umum sebagai kelanjutan dari tingkat kecakapan awal; misalnya dari :

1) Siaga Mula ke Siaga Bantu

2) Siaga Bantu ke Siaga Tata.

dan seterusnya, begitu pula pada golongan Penggalang dan Penegak.

Pada golongan Pandega tidak ada upacara kenaikan tingkat, karena SKU Pandega hanya satu tingkat, sedangkan untuk upacara pemberian TKK dan Tanda Pramuka Garuda dapat dilakukan seperti upacara kenaikan tingkat.

Hubungan antara pembina dengan peserta didik


Hubungan antara pembina dengan peserta didik

    Hubungan antara pembina dengan peserta didik menggunakan sistim among.
    >> Sistim among berarti mendidik anggota Gerakan Pramuka menjadi insan merdeka jasmani, rohani, dan pikirannya, disertai rasa tanggungjawab dan kesadaran akan pentingnya bermitra dengan orang lain.
    >> Sistim among mewajibkan para pembina pramuka melaksanakan prinsip-prinsip kepemimpinan sebagai berikut:
  • Ing ngarso sung tulodo maksudnya di depan menjadi teladan
  • Ing madyo mangun karso maksudnya ditengah membangun kemauan
  • Tut wuri handayani maksudnya dari belakang memberi dorongan dan pengaruh yang baik ke arah kemandirian.
>> Dalam melaksanakan tugasnya pembina wajib bersikap dan berperilaku berdasarkan:
  • Cinta kasih, kejujuran, keadilan, kepatutan, kesederhanaan, kesanggupan berkorban dan rasa kesetiakawanan sosial.
  • Disiplin disertai inisiatif dan tanggungjawab terhadap diri sendiri, sesama manusia, negara dan bangsa, alam dan lingkungan hidup, serta bertanggung-jawab kepada Tuhan Yang Maha Esa.
>> Hubungan pembina dengan pesertadidik merupakan hubungan khas, yaitu setiap pembina wajib memperhatikan perkembangan pesertadidiknya secara pribadi agar perhatian terhadap pembinaannya dapat dilaksanakan sesuai dengan tujuan kepramukaan.
>> Pembina berusaha secara bertahap menyerahkan pimpinan kegiatan sebanyak mungkin kepada pesertadidik, sedangkan pembina secara kemitraan memberi semangat, dorongan dan pengaruh yang baik.
>> Hubungan antara pembina dengan pesertadidik adalah hubungan keluarga, hal inii diwujudkan dalam panggilan sebagai berikut:
  • Ibunda atau Ayahanda, disingkat Bunda atau Yanda untuk Pembina Siaga.
  • Bucik atau Pakcik untuk Pembantu Pembina Siaga.
  • Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penggalang dan para Pembantu Pembina Penggalang.
>> Kakak disingkat Kak untuk Pembina Penegak dan para Pembantu Pembina Penegak.
>> Kakak disingkat Kak untuk Pembina Pandega.

Pancasila Sebagai Landasan Hukum Negara


Pancasila Sebagai Landasan Hukum Negara

Falafah Pancasila sebagi Dasar Negara merupakan nilai dasar spiritual keagamaan, kemanusiaan, dan kesatuan bangsa yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan bangsa baik pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan fisik.
Kepramukaan sebagai gerakan pendidikan pada jalur pendidikan non formal merupakan bagian tak terpisahkan dari system pendidikan dalam menyiapkan anak bangsa menjadi kader bangsa yang berkualitas baik moral, mental, spiritual, intlelektuan, emosional, maupun fisik dan ketrampilan.
Gerakan Pramuka yang diresmikan berdirinya pada tanggal 14 Agustus 1961 merupakan kesinambungan gerakan kepanduan nasional Indonesia yang bertujuan menumbuhkan tunas bangsa menjadi generasi yang dapat menjaga keutuhan, persatuan dan kesatuan bangsa, bertanggungjawab serta mampu mengisi kemerdekaan Indonesia.
Kepramukaan pada hakekatnya adalah suatu proses pendidikan yang menyenangkan bagi anak muda, dibawah tanggungjawab anggota dewasa, yang dilaksanakan di luar lingkungan pendidikan sekolah dan keluarga, dengan tujuan, prinsip dasar dan metode pendidikan tertentu.
Gerakan Pramuka adalah suatu gerakan pendidikan untuk kaum muda, yang bersifat sukarela, nonpolitik, terbuka untuk semua, tanpa membedakan asal-usul, ras, suku dan agama, yang menyelenggarakan kepramukaan melalui suatu sistem nilai yang didasarkan pada Satya dan Darma Pramuka.
Dasar Penyelenggaraan Gerakan Pramuka sebagai Landasan Hukum diatur berdasarkan :
A. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka
B. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 118 tahun 1961 Tentang Penganugerahan Pandji kepada Gerakan Pendidikan Kepanduan Pradja Muda karana
C. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 Tentang Anggaran Dasar Gerakan Pramuka
Landasan Hukum Gerakan Pramuka merupakan landasan Gerak setiap aktifitas dalam menjalankan Organisasi dan manajemen di Gerakan Pramuka.

Penggolongan Usia di Gerakan Pramuka


Penggolongan Usia di Gerakan Pramuka


Penggolongan Usia di Gerakan Pramuka
Kedudukan dan keanggotaan di Gerakan Pramuka berdasarkan Usia :

Peserta didik, Anggota Muda dan Dewasa Muda.
  1. Pramuka Siaga                      :   7 – 10 Tahun
  2. Pramuka Pengalang              : 11 -  15 Tahun
  3. Pramuka Penegak                 : 16 – 20 Tahun
  4. Pramuka Pandega                 : 21 -  25 Tahun

Anggota Dewasa, Pembina dan Pembantu Pembina :
Pembina Pramuka dan Pembantu Pembina Pramuka diatur sebagai berikut:
  • Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia 21 tahun,
           ==> Pembantu Pembina Siaga sekurang-kurangnya berusia  17 tahun.
  • Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia 21 tahun,
          ==> Pembantu Pembina Penggalang sekurang-kurangnya berusia  20 tahun.
  • Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia  25 tahun,
         ==>  Pembantu Pembina Penegak sekurang-kurangnya berusia 23 tahun.
  • Pembina Pandega sekurang-kurangnya berusia 28 tahun,
          ==> Pembantu Pembina Pandega sekurang-kurangnya 26 tahun.
  • Andalan dan Anggota Majelis Pembimbing sekurang-kurangnya berusia 26 tahun, kecuali Ketua dan Wakil Ketua Dewan Kerja Pramuka yang ex-officio menjadi anggota kwartir/andalan.

Makna Seragam Pramuka


Makna Seragam Pramuka


Oleh Kak Ha Te dan Rendra Pramukalover di JURNAL JAMBORE

Makna Seragam Pramuka

Siapa yang tau, kenapa Seragam Pramuka berwarna Coklat tua dan coklat muda, terus setangan lehernya berwarna Merah Putih? "kenapa seragam pramuka tidak warna biru?atau hijau?atau kuning? Atau warna yang lainnya, para pendahulu kita memilih warna - warna tersebut bukan tanpa maksud dan alasan, namun ada sebuah cerita yang mengandung makna dan menjadi cita2 yang ingin dibangun, agar seseorang yang mengenakan seragam pramuka ini menjadi seorang pandu yang memiliki pribadi kesatria, menjadi generasi muda penerus perjuangan bangsa dan setiap orang bangga mengenakannya.

Coklat tua adalah warna tanah Indonesia....
Coklat muda adalah warna air yang mengaliri tanah-tanah Indonesia.... dan
Merah Putih adalah kibaran bendera Indonesia....

Sehingga seorang pramuka digambarkan sebagai seorang pandu yang berpijak diatas tanah air Indonesia yang selalu siap sedia untuk membela dan mempertahankan agar sang Merah Putih tetap berkibar di bumi Nusantara.... warna coklat adalah warna pakaian yang juga digunakan para pejuang dimasa kemerdekaan, coklat adalah warna yang penuh kenangan betapa gigihnya para pendahulu kita erjuangkan kemerdekaan Indonesia...betapa banyak nyawa dan harta yang telah dikorbankan untuk mempertahankan kibaran bendera Merah Putih di bumi nusantara ini, begitu besarnya jasa mereka mewujudkan kemerdekaan Indonesia.... oleh karena itu, kita para pramuka yang mengenakan seragam ini harus selalu mengingat betapa besar perjuangan dan pengorbanan yang telah diberikan para pejuang bangsa,dan senantiasa memberikan penghormatan pada jasa2 mereka dengan terus berlatih membina diri kita menjadi pribadi yang tangguh bermoral utama.....penuhi janjimu, Trisatya!... amalkan Dasa darma..agar kita mrnjadi generasi penerus bangsa yang utama....pertahankan Merah putih untuk terus berkibar di bumi Indonesia tercinta iniKemudian dari mulai perbedaan bentuk antara pakaian yang digunakan siaga, penggalang,

penegak dan anggota dewasa, kemudian atribut2 yang melengkapinya, tentu saja dengan menjelaskan semua kiasan dan maknanya, seperti kenapa TKU pada siaga diilustrasikan sebagai manggar (bunga kelapa) kuncup, sedangkan pada penggalang dilustrasikan sebagai manggar mekar, kemudian penegak bergambar cikal berwarna kuning yang bersebelahan dengan dasar hijau dan ada satu bintang diatasnya sedangkan pandega kenapa dasarnya berwarna coklat.... dan lain sebagainya - dan lain sebagainya,

Sebuah semangat nasionalisme telah ditanamkan sang Pembina dari selembar kain yang semula tidak bermakna yang setelah dijahit dan dilengkapi atributnya bernama seragam pramuka

Sandi Pramuka


Sandi Pramuka

Sandi adalah sebuah kata dalam bahasa sansekerta yang kira-kira artinya adalah rahasia;menyembunyikan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia kata persandian yang berasal dari kata dasar sandi adalah rahasia atau kode; definisi sinonimnya dalam bahasa Inggris cryptography, yang berarti pengetahuan, studi, atau seni tentang tulisan rahasia.
Didalam ilmu kepramukaan kita mengenal Sandi Abjad, Sandi angka, Sandi Morse, Sandi jam, Sandi Kotak, dll. Berikut adalah macam-macam Sandi dalam Pramuka:

  • SANDI ABJAD / BALIK
Sandi Abjad/ Balik adalah sandi yang hurufnya dibaca dari arah belakang/terbalik.
CONTOH : GNATEP 40 ITAJ NDS AKUMARP
KUNCI : ZA A=Z Z=A
CONTOH : KIZNFPZ RMWLMVHRZ
ARTINYA : PRAMUKA INDONESIA
SANDI ABJAD / BALIK

Sandi Koordinat

  • SANDI ANGKA
Sandi Angka adalah Sandi yang memakai kode angka.
SANDI ANGKA
CONTOH : 3.0.18.0 3.0.17.12.0 15.17.0.12.20.10.0.
ARTINYA : D A S A D A R M A P R A M U K A.

  • SANDI MORSE
Sandi Morse adalah sandi yang memakai tanda titik dan strip. Sandi ini dipakai dengan alat Kepramukaan seperti peluit pramuka. Di bawah ini adalah kode Sandi Morse.
A = . –          J = . – – –     S = . . .
B = – . . .     K = – . –         T = -
C = – . – .     L = . – . .       U = . . -
D = . . .       M = – –           V = . . . -
E = .             N = – .           W = . – -
F = . . – .     O = – – –        X = – . . -
G = – – .      P = . – – .       Y = – . – -
H = . . . .     Q = – – . –      Z = – – . .
I = . .            R = . – .

  • SANDI SEMAPHORE
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan bendera, dayung, batang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. semaphore biasa diterapkan sebagai salah satu keahlian yang harus dimiliki dalam kegiatan pramuka.
Kode Semaphore:
SANDI SEMAPHORE

sandi Jam

sandi Tanggal

  • SANDI KOTAK
Sandi Kotak adalah Sandi yang memakai huruf/ abjad yang disusun di dalam kotak.
SANDI KOTAK

  • SANDI GAMBAR
SANDI GAMBAR

  • SANDI BRAILE
Huruf Braille adalah sejenis sistem tulisan sentuh yang digunakan oleh orang buta. Sistem ini diciptakan oleh seorang Perancis yang bernama Louis Braille yang buta disebabkan kebutaan waktu kecil. Ketika berusia 15 tahun, Braille membuat suatu tulisan tentara untuk memudahkan tentara untuk membaca ketika gelap. Dalam Pramuka, huruf baraille juga digunakan untuk sandi, yaitu Sandi Braille.
SANDI BRAILE

  • SANDI HELEN KELER
Sandi Helen Keller atau bahasa isyarat adalah cara berkomunikasi untuk para tuna rungu atau tuna wicara. Dalam Kepramukaan, bahasa isyarat pun digunakan yang biasa disebut Sandi Helen Keller.
SANDI HELEN KELER

My Arsip

Cari Blog Ini

Tes Paragraf

Judul widget rightbar

Template Oleh trikmudahseo